-->

Informasi Serba Definisi

Perbedaan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Perbedaan Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Dalam mata pelajaran kimia kali ini, topik yang angkat kita bahas adalah seputaran tentang  sifat koligatif larutan yang meliputi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

Pada tutorial sebelumnya kita telah membahas tentang apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan juga pengertian dari larutan non-elektrolit. Kemudian kita juga mengupas perbedaan kedua larutan tersebut (elektrolit dan non elektrolit).

Nah dalam tutorial kali ini, kita juga akan menyinggung tentang sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif untuk larutan non elektrolit.

Apa itu Sifat Koligatif

Yang dimaksud dengan suatu sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenisnya, akan tetapi sifat larutan tersebut  hanya bergantung pada jumlah zat yang terlarut (konsentrasi terlarut).

Secara sederhananya kita dapat menyimpulkan bahwa sifat koligatif itu merupakan sifat yang hanya melihat "kuantitas" bukan kualitas ataupun jenis.  Sifat larutan seperti rasa, warna, dan kekentalan (viskositas) merupakan sifat-sifat yang bergantung pada jenis zat terlarut

Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:
  • Penurunan tekanan uap jenuh (ΔP)
    Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
  • Kenaikan titik didih (ΔTb)
    Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni, sehingga dikatakan terjadinya kenaikan titik didih.
  • Penurunan titik beku (ΔTf)
    Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya, sehingga dikatakan terjadinya penurunan titik beku.
  • Tekanan osmotik (Π)
    Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis).
Konsentrasi larutan dan sifat larutan mempengaruhi jumlah partikel dalam larutan. Terdapat perbedaan jumlah partikel dalam larutan nonelektrolit dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan nonelektrolit tidak membentuk ion-ionn.

Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.

Sifat Koligatif Larutan Elektrolit

Seperti pada penjelasan sebelumnya bahwa larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Dimana kekuatan daya hantar arus listriknya dinyatakan dengan nilai koefisien ionisasi (α). Untuk penjelasan lebih lanjut silahkan baca : Memahami Larutan Elektrolit.

Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff., seperti yang dirumuskan seperti di bawah ini :
i = 1 + (n - 1)α
Dimana :
  • i adalah faktor Van't Hoff
  • n adalah jumlah koefisien kation
  • α adalah derajat ionisasi


Berikut ini adalah beberapa sifat koligatif larutan elektrolit yang telah dirumuskan dalam sebuah persamaan matematis berdasarkan tinjauan dari : Penurunan tekanan uap, Kenaikan titik didih, Penurunan titik beku dan Tekanan Osmosis.

1. Rumus Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP) dengan memakai faktor Van't Hoff
ΔP = P0 . Xterlarut . i
Dimana :
  • ΔP adalah Penurunan Tekanan Uap Jenuh
  • Xterlarut adalah fraksi mol terlarut
  • P0 adalah tekanan uap jenuh pelarut murni
  • i adalah faktor Van't Hoff

2. Rumus untuk mencari Kenaikan titik didih
ΔTb = kb . m. i
Dimana :
  • ΔTb adalah Kenaikan titik didih (oC)
  • kb adalah tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg/mol)
  • P0 adalah tekanan uap jenuh pelarut murni
  • i adalah faktor Van't Hoff
  • m adalah molalitas larutan (mol/kg)

3. Rumus untuk mencari Penurunan Titik Beku
ΔTf = kf . m . i
Dimana :
  • ΔTf adalah Penurunan Titik Beku (oC)
  • kf tetapan perubahan titik beku (oC kg/mol)
  • P0 adalah tekanan uap jenuh pelarut murni
  • i adalah faktor Van't Hoff
  • m adalah molalitas larutan (mol/kg)

4. Rumus untuk mencari Tekanan osmotik (Π)
Π = M . R . T . i
Dimana :
  • Π adalah Tekanan osmotik (oC)
  • R adalah tetapan gas (0,082)
  • M adalag Molaritas larutan
  • i adalah faktor Van't Hoff
  • T adalah suhu mutlak.


Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit

Berikut ini adalah beberapa rangkuman tentang sifat koligatif larutan non elektrolit yang sudah diformulasikan dalam bentuk bentuk persamaan matematis yang ditinjau dari : Penurunan tekanan uap, Kenaikan titik didih, Penurunan titik beku dan Tekanan Osmosis .

Satu perbedaan yang terlihat jelas dalam persamaan-persamaan (rumus) yang digunakan dalam sifat koligatif larutan non elektrolit adalah tidak adanya keterlibatan faktor Van't Hoff.

1. Rumus mencari Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)
P = Po . Xp
ΔP = Po . Xt
Dimana :
  • P adalah tekanan uap jenuh larutan
  • Po adalah tekanan uap jenuh pelarut murni
  • Xp adalah fraksi mol zat pelarut
  • Xt adalah fraksi mol zat terlarut


2. Rumus untuk mencari Kenaikan titik didih
ΔTb = kb . m

Rumus diatas dapat diperluas lagi dengan menjabarkan rumus mencari molalitas :
ΔTb = kb x
g / Mr
x
1000 / P

Dimana :
  • ΔTb adalah Kenaikan titik didih (oC)
  • kb adalah tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg/mol)
  • P adalah jumlah massa zat pelarut(kg)
  • g adalah jumlah massa zat terlarut
  • m adalah molalitas larutan (mol/kg)
  • Mr adalah massa molekul relatif


3. Rumus untuk mencari Penurunan Titik Beku
ΔTf = kf x m


Dengan menjabarkan molalitas (m), maka rumus di atas dapat kita perluas lagi menjadi :
ΔTf = kf x
g / Mr
x
1000 / P

ΔTf = Tf pelarut - Tf larutan
Dimana :
  • ΔTf adalah Penurunan Titik Beku (oC)
  • kf tetapan perubahan titik beku (oC kg/mol)
  • P adalah jumlah massa zat pelarut(kg)
  • g adalah jumlah massa zat terlarut
  • m adalah molalitas larutan (mol/kg)
  • Mr adalah massa molekul relatif


4. Rumus untuk mencari Tekanan osmotik (Π)
Π = M . R . T
Dimana :
  • Π adalah Tekanan osmotik (oC)
  • R adalah tetapan gas (0,082)
  • M adalag Molaritas larutan
  • T adalah suhu mutlak.

Share this: